Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2020, Kemenhan dimodali anggaran Rp 127,4 triliun. Naik 17,53% dibandingkan tahun ini dan menjadi instansi dengan anggaran terbesar.
Dengan anggaran sebesar itu, Kementerian Pertahanan punya tugas berat yang menanti yaitu menjaga stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengutip dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Indonesia dihadapkan dengan berbagai bentuk konflik mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China hingga ketegangan yang kembali menyeruak di Timur Tengah. (sumber)
Selain itu, Indonesia juga dihadapkan pada berbagai ancaman yang bersifat non-konvensional. Salah satu ancaman nyata yang dihadapi Indonesia adalah bencana alam.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 2018-2019 tercatat ada 5.519 kejadian becana alam. Jenis bencana alam yang sering terjadi sepanjang periode tersebut adalah puting beliung sebanyak 1.841 kejadian, Banjir sebanyak 1.422 kejadian dan 1.169 kejadian tanah longsor.
Jika dibandingkan dengan periode 2017-2018, jumlah kejadian bencana alam turun. Pada periode 2017-2018, tercatat terdapat 6.274 kejadian bencana alam.
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2016-2017 jumlah kejadian bencana alam tahun 2018-2019 masih lebih tinggi. Tercatat sebanyak 5.176 kejadian bencana alam terjadi di tahun 2016-2017.
Secara geografis Indonesia memang rawan terkena berbagai bencana alam. Bencana alam memang jadi faktor kritis yang mengganggu pertahanan dan keamanan (hankam). Oleh karena itu, kelengkapan logistik dan alutsista untuk bencana alam harus jadi prioritas terutama untuk jenis alat berat dan pesawat angkut (evakuasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar